Mengurus dendam yang terindah

Kalau ada orang yang menuturkan ayat kelise atau quote dari novel 
mahupun filem tentang prasa ' dendam / kemaafan  yang terindah ' aku akan
 kata - JALAN DAH !! Bukan mudah memaafkan. Bertahun bergelut
dengan ketenangan dan mencari erti maaf aku seperti kelemasan. Setiap kali  aku
berdoa agar aku bisa menjadi orang yang pemaaf. Agar aku mampu setegar bonda...
Tapi benarlah kata pepatah, walau lukanya telah sembuh, parutnya tetap
ada. Dan setiap kali aku terlihat parut itu, hati aku pedih bagai luka
yang disiram cuka dan garam. Dasyatnya penangan luka. Mencari erti ' kemaafan yang
terindah ' membuat aku lelah. Aku ingin bebas dari dendam, benci dan marah.

Pepatah enggeris mengatakan " FORGIVENESS is not something we do FOR OTHER
PEOPLE. We do it for OURSELVES. To GET WELL and MOVE ON. Sedapnya
menasihat dan indahnya bicara. Aku dah move on tapi kena belum boleh get well ?
Kenapa aku masih merasa sakit ?
                                         

                                       

Aku masih menyelami erti ikhlas dan redha. Ia tidak setenang dilafaz . Tak mudah dihadam dek jiwa.

Muhasabah, muhasabah, muhasabah diri. Benarlah kata bapak, menjadi orang yang berjiwa besar itu memang sukar, tapi lebih sukar lagi untuk berdamai dengan diri sendiri.